Komodo: "Mana Baju dan Istana Kami?"


     Ebookanak.com

Seringkali

Manusia tak paham tentang kami. Buktinya, kami dipaksakan pakai baju terbuat dari emas. Kami dipaksakan tinggal dalam istana.


Padahal, kami tak mau semua kemewahan itu. Tapi manusia tetap memaksa kami. Ada apa di balik ini semua? Ya, tanyakan saja pada pemerintah. Dalih-dalih mengatasnamai keindahan dan hembusan angin surga-malah merusak keindahan tempat tinggal kami yang alami itu. Lalu hembuslah angin neraka.


Perlu kalian sadari

Hai manusia-manusia berhati mesin. Nama kami disebut, bukan karena pakian kami terbuat dari emas. Tempat kami dikenal dunia bukan karena istana. Tempat kami dikunjungi bukan karena ada kemilauan lampu-lampu diskotik.


Hai manusia-manusia bernapaskan uang. Kami dikenal, dikunjungi dan terkenal di mata dunia internasional karena keaslian kami. Kami nyaman dengan kulit apa adanya kami. Kami tenteram tinggal dalam rumah beratapkan daun. Berdinding tanah. 


Mengertilah kami. Biarkan kami hidup dalam keaslian kami. Jika kalian manusia masih punya hati, cukup antarkan kami makanan. Cukup itu saja. Tidak lebih. Kami tak butuh istana dan pakian terbuat dari emas*


Posting Komentar

8 Komentar

  1. Terima kasih sudah berkenan kunjung e

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah berkenan kunjung e

    BalasHapus
  3. Cerita yang menarik !
    Salam Kenal : https://www.guruataya.com/2020/10/dengan-mpi-omat-pembelajaran-semakin.html

    BalasHapus
  4. Ringan tapi menyentuh, salam kenal dari ai deti heryanti Sumedang
    https://www.gurusumedang.com/

    BalasHapus