OM JAY, GURU, DAN KETERPECAHAN DIRI

 

Bulan lalu melalui group WA Komunitas Guru Penulis NTT, sahabat guru Heronimus Bani mengirimkan link perlombaan "Blog Dalam Rangka Memeriahkan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda" yang diselenggarakan oleh  Ikatan Guru TIK PGRI bekerjasama dengan Komunitas Guru TIK/KKPI (KOGTIK) dan Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN).  Perlombaan blog ini mengangkat tema:

“Peran Teknologi Terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (Online) dan LURING (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan”.

Sebagai seorang guru di pelosok yang memiliki hobby untuk menulis, saya turut berpartisipasi dengan judul tulisan: 

"Perubahan, Desain Pembelajaran dan Urgensitas Guru Melek Teknologi".

Dalam perjalanan waktu saya memberanikan diri untuk berkenalan dengan Bapak Guru Wijaya Kusumah yang dalam sapaan gaulnya adalah Om Jay.

Tanpa menunggu lama Om Jay pun langsung membalas sapaan saya. Berikut saya beberkan sedikit bukti percakapan kami.



Saya bangga, walau tak pernah berjumpa secara langsung dengan Om Jay, namun melalui tulisan, kami saling menyapa. 
Terdorong oleh keinginan yang tinggi untuk mengenal Om Jay secara lebih dalam, saya mulai membaca blog pribadinya.

Melalui tulisan-tulisanya itu, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa Om Jay adalah seorang pribadi yang secara sosial rela memecahkan diri, juga berani untuk mengalami keterpecahan diri untuk sesama yang lain pada umumnya dan para guru pada khusunya. Sebab tulisan-tulisanya sebagian besar adalah memberi motivasi untuk para guru agar lebih memaknai hidup dan kehidupan ini dengan terus menebar kebaikan dan inspirasi bagi banyak orang.

Dengan status sebagai guru blogger Indonesia, sudah sangat jelas untuk melegitemasi bahwa Om Jay sedang memecahkan dirinya dengan tanpa mengharapkan uang. Apalagi untuk pujian atau menyakiti sesama, tidak tentunya. Kira-kira begitu ya, Om Jay. Maaf jika salah.

Oleh karena itu, apa yang saya pelajari dari Om Jay beserta teman-teman guru blogger se-Indonesia, menyadarkan saya bahwa orientasi akhir dari perlombaan adalah untuk menjadi seorang pendidik pembelajar dan selalu merasa diri yang paling kosong. Dan berani memecahkan diri untuk sesama. Terkhusus bagi peserta didik dan dunia pendidikan pada umumnya. Tapi kalau juara, pasti saya senang. Hehehe.

Orientasi ini semakim kuat dan mengkari dalam diri saya dikala hari ini (28/10/2020) saya mengikuti seminar nasional guru blogger PGRI dengan tema: "Membuat Pembelajaran Jarak Jauh Tidak Lagi Membosankan".

Bahwa menjadi guru di tengah kemajuan zaman yan kian deras, salah satunya adalah berani memecahkan diri. Dari situ, guru akan dimampukan untuk berjuang. Berjuang artinya identik dengan darah, keringat dan air mata. 

Hal ini penting, sebab saat ini pembelajaran identik dengan teknologi. Dan untuk melek teknologi, guru wajib hukumnya untuk merelakan diri untuk terluka dan memcahkan diri. Guru tak bisa lagi membangkang dengan iptek. Sebaliknya, jadikan iptek sebagai teman hidup yang selalu dicintai tanpa kenal batas waktu. Jika tidak, maka dampaknya pembelajaran tak lagi menarik, proses pendidikan jarak jauh lumpuh dan bahkan akan mati sebelum saatnya. 

Untuk itu, terlepas dari dampak buruknya, pandemi covid-19 adalah realitas yang mesti disyukuri, karena telah menyadarkan kita bahwa hidup mesti ada loncatan-loncatan yang suka tidak suka, kita guru wajib lompat dan tidak bisa lagi tinggal dalam zona nyaman atau seperti katak dalam tempurung.

Mari, para guru se-Indonesia. Kita harus berani memecahkan diri demi terwujudnya kehidupan yang humanis. Sehingga, fondasi kemajuan bangsa dan peletak dasar karakter bagi para generasi penerus akan semakin kuat akarnya. Untuk itulah, sampai kapan pun kita para guru tetaplah jadi agen perubahan dalam hal kedisiplinan, kejujuran dan tanggung jawab. 

Sebab ada pernyataan usang yang sering saya dengar bahwa untuk menghancurkan sebuah bangsa tidak harus dengan bom atau perang tetapi cukuplah menghidupi sikap egois, tak mau berubah, tidak disiplin dan tidak jujur dalam dunia pendidikan***

Oh ya. Hampir lupa. Sertifikat di atas saya jadikan sebagai penghias goresan pada blog ini bukan untuk MPO eeee. Tapi mau buktikan kepada dua buah hati saya: Maurin Zanda dan Inne Zanda bahwa ayahnya pernah pentingkan isi otak ketimbang penghias badan yang fana itu*

Selamat hari Sumpah Pemuda. Semoga tetap semangat muda. 

Salam guru blogger dari guru dan sekolah di pelosok: SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa-Flores-NTT*

Jika Om Jay ke Flores Bajawa, maka akan menikmati kota dingin Bajawa. Namun dingin akan lenyap ketika kita sama-sama minum kopi ARABIKA Bajawa yang sudah terkenal hingga ke luar negeri*

Bonefasius Zanda alias Boy Zanda*


Posting Komentar

5 Komentar

  1. Pesan Penting Untuk Peserta seminar nasional guru Blogger Indonesia

    Yth Bapak/Ibu yang Budiman, Untuk mendapatkan sertifikat peserta semnas guru blogger PGRI, bapak dan ibu dapat menonton siaran ulang kegiatan semnas di https://youtu.be/-ZfslhK-gtQ

    Kemudian bapak/ibu dapat mengisi daftar hadir online di Link Daftar Hadir : http://bit.ly/DAFTARHADIR-semnaspgri

    Setelah itu, bapak/ibu dapat mengunduh sertifikat dan prosesnya cukup makan waktu karena ada lebih dari 3000 guru yang mendaftar acara semnas ini dan bila namanya belum ada, kemungkinan masih menunggu antrian di https://drive.google.com/drive/folders/1E6kkLxcUjgC40xPZtjNqqlIVu8HTL0Pm

    Ingatlah selalu pesan pak Dedi, Pak AGus, Pak Namin, bu Kanjeng, dan Omjay. Kalau perlu ulang kembali materi mereka di https://youtu.be/-ZfslhK-gtQ

    Sertifikat adalah bonus dari kita mengikuti kegiatan semnas, namun hal yang terpenting kita dapat berburu ilmunya. Sebab guru adalah pendidik dan bukan pemburu sertifikat. Insya Allah bila kompetensi bapak ibu meningkat, maka akan segera naik pangkat dan derajat. Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu pengetahuan.

    Materi pak Agus di https://padlet.com/n_sampurno/ibdnsvte51rdth01
    Materi Pak Dedi di https://www.slideshare.net/dwitagama
    Materi Omjay di https://www.slideshare.net/wijayakusumah/pjj-menyenangkan1
    Materi Pak Namin di https://www.slideshare.net/wijayakusumah/materi-training-cara-kreatif-mengajar-daring-pgri-1
    Materi Bunda Kanjeng di https://www.slideshare.net/wijayakusumah/konferensi-blogger-2020

    Ikutilah lomba blog dalam rangka memeriahkan sumpah pemuda dan bulan Bahasa di https://www.gurupenggerakindonesia.com/ikutilah-lomba-blog-dalam-rangka-memeriahkan-bulan-bahasa-dan-sumpah-pemuda/

    Terima kasih sudah mengikuti semnas guru blogger PGRI. Semoga semakin banyak guru yang memiliki blog dan mengelolanya dengan baik sehingga pembelajaran jarak jauh menjadi tidak membosankan.

    Salam Blogger Persahabatan
    Omjay
    Guru Blogger Indonesia
    Blog http://wijayalabs.com

    BalasHapus
  2. Mantap. Saya tidak sempat mengikuti secara keseluruhan seminar kemarin.

    BalasHapus