ELISABETH LUSIA AGHO DEE
Siswi SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa
Sejak pelaksanaan KBM online dari rumah
sejak pada pertengahan bulan maret lalu, akibat dari
mewabahnya virus corona, telah
mengharuskan banyak peserta didik memiliki handphone (HP).
Hemat saya, realitas ini bukanlah suatu paksaan
dan ancaman tetapi sebuah situasi
yang memang suka tidak suka,
para siswa-siswi
wajib memiliki HP pribadi.
Hal ini dilakukan
untuk mencegah kenaikan atau
penyebaran angka virus corona itu sendiri. Dan hal
positif yang dapat diambil dari sini adalah melatih kemandirian, kerja keras, tanggung jawab dan perjuangan
setiap peserta didik untuk tak
boleh pasrah.
Karenanya, corona
tidak boleh mematikan harapan
dan cita-cita anak-anak sekolah di
seluruh Indonesia untuk
mengenyam pendidikan. Sebaliknya, dengan adanya corona ini, mau
mengajarkan kepada semua kita, kalau
perjuangan tidak akan mengkhianati hasil. Jadi berjalanya KBM online
mau membuktikan bahwa corona tidak bisa mengalahkan perjuangan manusia itu
sendiri.
Untuk itu, ada
banyak perubahan yang terjadi ketika proses pembelajaran online itu terjadi. Para guru, tentunya bisa
mengetahui karakter siswa yang sesungguhnya. Pembelajaran online berbasis kerja yakni melalui quis-quis yang sifatnya analisis dapat
membantu siswa untuk menampilkan kejujuran dan juga bersamaan dengan itu, dapat
membantu guru untuk mengenal karakter asli dari peserta didik itu sendiri.
Peserta didik yang
pada pembelajaran tatap muka di sekolah sebelum adanya virus corona tak banyak mengalami kendala dalam pembelajaran, namun
saat ini telah berubah drastis
Susah sinyal, kehabisan paket
data, handphone
eror dan tak punya HP seakan telah menjadi bagian hidup
peserta didik. Namun
seringkali, untuk alasan kehabisan paket data, saya rasa paket
data habis bukan karena digunakan untuk pembelajaran tetapi untuk main
medsos seperti instagram, facebook, titk tok, whatsapp, dan game online.
Oleh karena itu, agar pembelajaran online bisa berjalan dan harapan agar
karakter siswa bisa dibentuk, maka kejujuran, daya juang dan kerja sama antar
siswa, guru dan orang tua adalah penting.
Sebab jalan
keluar terbaik jika ada masalah adalah
langsung konsultasi dengan guru mapel dan wali kelas. Jangan berdiam
diri-karena diam
tidak menyelesaikan masalah apa pun. Sebaliknya, justru menambah banyak masalah.
Para guru juga kalau sudah mengetahui apa kendala yang siswa alami tidak mungkin lepas tangan pasti mencari solusi serta jalan keluar yang terbaik. Sebab sebagai peserta didik, kita harus tahu bahwa kedepannya hidup situasi hidup kita jauh lebih rumit.
Yang tidak melek teknologi pasti akan ditinggalkan. Yang kecerdasan otak, hati dan keperibadianya buruk dan bermental instan, pastinya akan jadi sampah kemajuan zaman. Akhirnya mati sebelum saatnya kita mati.
Kita semua berharap, agar situasi yang macam begini jangan membayangi hidup para generasi penerus. Sebaliknya, jadikan tantangan pada proses KBM online sabagai sebuah kesempatan tuk belajar mandiri, jujur, tanggung jawab, dan kreatif di tengah kesulitan. Sehingga kita para generasi penerus bangsa dapat menjadi generasi yang berkarakter unggul dalam banyak hal.
0 Komentar