COVID-19 DARI PERSPEKTIF 3 NARASUMBER, GURU DAN SISWA

3 Narasumber & Pemandu Acara On Air dari PRO 2 RRI Ende

Sabtu (21/11/2020) adalah hari bersejarah untuk SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa pada khususnya dan juga pendidikan Kabupaten Ngada pada umumnya. Karenanya kedatangan Kru PRO 2 RRI Ende datang ke Bajawa dan memilih Recis sebagai tempat untuk berbagi, patut dicatat dalam sejarah lembaga pendidikan ini.

Dan pada hemat saya, satu alasan mendasar yang mendorong PRO 2 RRI Ende datang ke Recis adalah semangat untuk berbagi. Bahwasanya berbagi di tengah kesulitan yang diakibatkan oleh pandemi covid-19 adalah keharusan. Dan merupakan sebagai pertanda bahwa pemaknaan manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan tetap diagungkan.

Apalagi berbicara proses KBM Online selama pandemi covid-19, letak keberhasilanya hanya pada sikap saling berbagi. Dengan berbagi mengharuskan pelaku pendidikan untuk terus belajar, berjuang, kreatif dan terus berinovatif secara berkelanjutan.

Ulasan berikut ini, adalah rangkuman yang saya dengar secara langsung dari 3 narasumber dan juga beberap prespektif dari siswa Recis pada acara On Air bersama PRO 2 RRI Ende yang mengusung tema; Pahlawan dan mengerucut pada subtema; “Guru Adalah Orang Yang Berani Mengajar Dengan Tidak Berhenti Belajar”.


Para Guru Recis Menerima Piagam Penghargaan
Dari PRO 2 RRI Ende-Telah menjadi Narasumber Sesuai Keahlianya
Yang disiarkan oleh PRO 2 RRI Ende

3 narasumber yang luar biasa itu adalah Kadis Pendidikan Provinsi NTT Linus Lusi, Kadis Pendidikan Kabupaten Ngada Sensi Milo dan Kepsek Recis Herdin Ndiwa.

Covid-19 banyak melahirkan ketidakpastian. Namun ketidakpastian itu, jika dipahami dari perspektif saya sebagai seorang guru, maka ketidakpastian bukanlah alasan bagi saya untuk terus tinggal dalam ketidakpastian. Apalagi ketidakpastian itu dijadikan sebagai monster untuk membentengi diri dan bahkan menutup dari dari sebuah perubahan atau tantangan itu sendiri.

Mengawali acara On Air, Pemandu dari PRO 2 RRI Ende Irin Ria memantik diskusi dengan melempar pertanyaan tentang apa itu pahlawan dari perspektif siswa, guru, Kadis Pendidikan, Penjabat Bupati dan Kepala Sekolah.

Dari perspektif siswa, Vika M. Kelly mengatakan bahwa pahlawan adalah seorang yang berkorban dan pemberi teladan. Selanjutnya, Vika disuguhkan lagi pertanyaan: apakah guru adalah seorang pahlawan? Vika pun langsung memberikan tanggapan bahwa guru baginya adalah sumber teladan, motivator dan layak menyandang label pahlawan.

Sementara, Sipri Wara sebagai guru memaknai arti pahlawan lebih kepada ranah praksis. Menurutnya, perjuangan guru dalam menggerakan KBM online selama pandemi covid adalah pahlawan yang sesungguhnya adalah demikian. Sebab palawan hanya bisa digapai jika guru memaknainya dalam ranah praksis dan keteladanan sikap.

Sementara Kadis Pendidikan Provinsi NTT, pahlawan baginya adalah orang yang mampu menemuka metode dan cara humanis di tengah kesulitan. Sementara dari perspektif sebagai Penjabat Bupati, beliau berpendapat bahwa pahlawan adalah orang yang berani mengambil keputusan demi kepentingan banyak orang menuju ke arah yang labih baik.

Selanjutnya Kadis Pendidikan Kabupaten Ngada, beliau menceritakan tentang sejarah pahlawan, terkhusus seputar perjuangan kaum muda dalam hal ini sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Lalu beliau menegaskan bahwa perjuangan kaum muda pada masa lalu itu, layak dijadikan sebagai landasan bagi generasi kini tuk terus berjuang tanpa henti.


Penjabat Bupati Ngada Menyerahkan Piagam Penghargaan
Untuk SMAS Recis Bajwa Yang disaksikan oleh Perwakilan PRO 2 RRI Ende


CLOSING

Bapak Sensi Milo melegitemasi bahwa kegiatan hari ini adalah penyegaran kembali agar para guru dan murid keluar dari zona nyaman yang selama ini telah membudaya. Nilai bisa diganti oleh google, tetapi karakter tak bisa. Sebab karakter hanya bisa dibentuk dengan keteladanan yang berkelanjutan.

Sementara Kepsek Recis menegaskan bahwa sebagai guru, kita harus memiliki 3 dasar yakni edukator tuk peserta didik, fasilitator harus memfasilitasi anak dalam pengembamgan bakat, dan motivasi agar anak bertumbuh dengan memiliki integritas, jadi penyuluh, solusi, dorongan bagi diri dan sesama yang lain. Karenanya, kita sebagai guru, jangan takut menjadi guru.


Kru PRO 2 RRI Ende & Kru Reportase TV Recis


Di akhir kegiatan Penjabat Bupati Ngada, Linus Lusi memberikan peneguhan yang sungguh luar biasa kepada siswa dan juga guru. Menurutnya, covid bukanlah malapetaka atau kutukan tetapi sebagai berkat tuk mengalami loncatan perubahan. Sekaligus, memberikan pertobatan agar semua pihak mencintai guru.

Karenanya, pahlawan dalam konteks masa kini adalah orang yang mampu menciptakan inovasi. 


Oleh Bonefasius Zanda


Posting Komentar

3 Komentar