Marilah menulis yang baik, mengkritik yang bijak sembari menawarkan solusi, sebab itulah pencerminan; Saya berpikir, maka saya ada-Bonefasius Zanda
Dalam (KBBI) debat diartikan sebagai
pembahasan dan pertukaran pendapat tentang sesuatu hal dengan saling memberi
alasan yang argumentatif untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Oleh
karena itu, debat menuntut kemampuan berpikir yang metodologis.
Debat juga dapat mengafirmasi
perkataan Descrates, cogito ergo sum;
saya berpikir, maka saya ada. Eksistensi orang dalam berdebat harus diukur oleh
kesanggupan berpikir runtut, elaborasi realitas secara tajam, kemudian dapat
menawarkan solusi-solusi yang solutif dan efektif yang humanis bagi banyak
orang.
Debat akan menjadi kosong “tong
kosong nyaring bunyinya” jika dierduksi kedalam kesanggupan untuk memintal kata
dan berusaha tampil menarik atau mengelabui orang lain. Dan juga hanya mampu
mengkritisi orang secara serampangan dengan tanpa memberi atau menawarkan
solusi. Orang yang seperti ini sebenarnya sedang “mati”.
Untuk hal ini teringatlah saya pada
kisah kritikan Plato terhadap kaum Shopist. Kaum Shopist menurut Plato adalah
kaum yang hanya mampu menampilkan retorika persuasif. Retorika persuasif artinya
dalam berdebat hanya mengutamakan kemenangan daripada kebenaran.
Dan orang yang masuk dalam kelompok
kaum shopist menurut Plato, biasanya demi suatu kemenangan mereka berani menghalalkan
segala cara. Dan ini lebih muda-seperti halnya lebih muda mengkritik dari pada
memberi solusi.
Saya berpikir, maka saya ada
sebenarnya mau menegaskan bahwa untuk sesuatu yang benar, orang harus terluka.
Bahkan kehilangan nyawa. Tak heran, jikalau mencari kebenaran dan
mempertahankannya itu sangatlah sulit.
Namun dalam berdebat, kadang kita
sulit menempatkan waktu yang tepat, tempat yang tepat, dosis yang tepat dan
situasi yang tepat. Group facebook seperti Ngada Bangkit atau Gebrak Ngada
sebenarnya media yang tepat dan tempat yang tepat bagi kita anak Ngada untuk
berdebat tertulis yang tepat dan sifatnya membangun.
Oleh karena itu, mari jadikan, group
facebook Ngada Bangkit, Gebrak Ngada, dan group lainya, sebagai media
penyaluran potensi-potensi yang membangun dan juga pasti media membagi dan
menabur cinta demi pembangunan Ngada yang lebih baik.
Marilah menulis yang baik, mengkritik yang bijak sembari menawarkan solusi, sebab itulah pencerminan; Saya berpikir, maka saya ada.
0 Komentar